Ritual Gaib Penderas Rejeki

             Setiap orang yang menginginkan perubahan dalam hidup ke arah yang lebih baik tidak akan pernah berhenti, selama ruh masih dikandung badan. Tetapi toh tidak semua orang berhasil dalam hidupnya meski segala cara telah ditempuh termasuk melalui jalan pesugihan, nyupang, nuyul, nyegig dan lain-lain. Sementara itu tidak sedikit pula manusia yang begitu mudah mendapatkan rezeki seolah-olah rezekinya mengalir deras tanpa pernah berhenti.

Kata rezeki sudah begitu akrab di telinga kita. Seolah – olah sudah merasuk ke alam bawah sadar yang paling dalam. Bahkan selalu ada dalam percakapan sehari-hari. Kata “REZEKI” juga digunakan untuk nama apa saja. Dari nama perusahaan, nama orang, tempat usaha , nama toko, hingga rumah makan dan usaha kecil.

Bagi umat muslim setiap doa sehabis sholat, kata rezeki nyaris tak pernah absen:

“Allaahummarzuqnaa rizqan waasi’a”. 

Yang artinya: “Ya Allah berilah kami rezeki yang lapang.” Begitu doa yang sering kita mohonkan. Dalam doa itu, kita menyapa Allah pun dengan panggilan Al-Razzaaq, Sang Pemberi Rezeki

Begitulah, doa meminta rizky dilantunkan, membuat kita merasa kuat dan yakin akan kebesaran dan kekuasaanNYA. Saat kata itu disebut, kita merasa ada kekuatan Tuhan yang tak bisa dibantah. Sebuah keyakinan bahwa rezeki bakal hadir pada waktu yang tak terduga. Semua disebabkan karna Tuhan yang tanpa cela ( keberuntungan itu datang yang kadang orang sebut anugerah atau berkah).

Meskipun tak selamanya datangnya rezeki berbarengan dengan rasa lega, puas maupun memenuhi keinginan seperti yang kita bayangkan. Pada situasi tertentu, keinginan kita mendapatkan rezeki justru mengunci mati pikiran dan tindakan kita yang membuat kita menjauh dari berkah dan Allah SWT.

Saya pernah ngobrol kepada seseorang yang memiliki kebiasaan unik yang konon membuatnya mapan secara finansial akan saya jabarkan dalam sebuah cerita disini, Ternyata terdapat beragam cara dalam meningkatkan rezeki seseorang. Sebuah cara menderaskan rezeki yang cukup unik bahkan terkesan aneh saya peroleh saat berbicara dengan seseorang ( sebut saja Andini ) berhasil secara ekonomi. Padahal beliau lahir di keluarga yang serba kekurangan bahkan beranjak dewasapun kehidupannya biasa-biasa saja.

Apa rahasia di balik kesuksesannya?

“Sejak lama beliau membiasakan diri menanam pohon di pekarangan rumah,”.

“Pohon-pohon itu  dirawat dengan sangat baik setiap hari tanpa pernah terlewatkan,”

“Beliau menjabarkan maksud dari melakukan itu adalah beliau berharap bahwa alam dan Tuhan akan membalas kasih sayangnya, yaitu dengan semakin tumbuhnya pohon dengan baik, maka rezeki saya akan semakin banyak. Karena itu beliau tidak pernah berhenti menyiram dan merawatnya setiap hari,”.

Beliau juga mengungkapkan, ritual setiap menanam pohon itu disertai dengan doa dan niat agar bersamaan dengan tumbuhnya pohon rezeki kita pun akan tumbuh berkembang dan semakin banyak. Karena itulah, jika ada pohon yang mati maka hari itu pula diganti dengan yang baru. Beliau menanam beberapa pohon, mulai dari yang masih biji, hingga pohon yang masih kecil.

Saya menanam banyak pohon dengan jenis yang berbeda – beda dengan maksud agar rezeki bisa saya terima dari segala macam bentuk pekerjaan, dari siapapun dalam bentuk apapun dan dari segala arah,”katanya”.

Menurutnya, merawat pohon itu seperti merawat anaknya sendiri. Penuh perhatian, kelembutan dan kasih sayang. Itulah sebabnya, dirinya merasa sedih apabila ada pohonnya yang mati. Ritual yang menjadi kebiasaan ini dilakukannya selama belasan tahun, kini beliaupun menuai hasil, beliau kini bekerja mewakili daerahnya sebagai wakil rakyat di senayan.

Ketika saya semakin penasaran saya menanyakan dari mana ide ritualnya itu beliau dapatkan, beliau mengatakan bahwa ritualnya itu dilakukan atas nasihat seorang Kyai di saat dirinya beranjak remaja dan menjadi santri di pondok beliau.“Kyai itu mengatakan bahwa menanam dan merawat pohon bisa menderaskan rezeki. Bersamaan dengan itu saya juga mengamati kebiasaan yang dilakukan ibu saya yang memiliki banyak tumbuhan di rumah. Kenyataannya, orang tua saya tidak kaya, tetapi tidak pernah kekurangan,” katanya sambil tersenyum.

Apa yang beliau lakukan memang tergolong unik dan sulit diterima akal sehat. Tetapi terbukti ritualnya itu menjadi salah satu cara gaib dalam menderaskan rezeki. Meskipun demikian, selama saya tinggal di pendopo yang masih lingkungan rumah tempat tinggalnya. Beliau ini kesehariannya sangat taat beribadah bahkan sering mengajak saya untuk melakukan solat 5 waktu di masjid atau berjamaah di pimpin beliau di mushola yang masih berada di lingkungan rumahnya.

Sementara itu, ada sebuah pendapat lain seputar cara gaib dalam meningkatkan rezeki yang diberikan oleh sesama spiritualis yang kebetulan beliau juga salah satu, Pimpinan Pondok Pesantren di Jawa Barat.

“Majelis-majelis zikir yang sering diadakan di berbagai tempat pada hakikatnya juga untuk menderaskan rezeki. Meskipun niat utamanya ya lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, kata beliau.

Selanjutnya dikatakan, ada 4 tahapan yang akan dilalui seseorang yang membiasakan diri berzikir, yaitu:

1. Mendekat – Dengan sering berzikir maka kita juga akan mendekatkan diri kepada Tuhan yang berarti mengurangi dan meninggalkan tindakan atau hal – hal yang kurang bermanfaat.

2. Meyakini – Dengan berzikir kita akan menyakini kuasa Tuhan akan mengubah kehidupan kita tentunya dibarengi dengan usaha yang maksimal.

3. Menyatu – Saat berzikir tidak lagi menjadi beban atau dirasa mengurangi waktu kita, disitulah kinikmatan dan energi dari zikir akan kita rasakan dalam kehidupan kita.

4. Berpasrah – Kita wajib berpasrah dengan cobaan – cobaan saat derajat kita akan diangkat karna Tuhan akan melihat bagaimana bila doa kita dikabulkan apakah kita akan tetap dekat kepadaNYA atau malah meninggalkannya. Itu adalah salah satu bukti bahwa Tuhan sayang terhadap kita,caranya adalah dengan berpasrah, tetap tawakal , sabar dan mengamalkan zikir yang biasa kita lakukan.

Lebih jauh dikatakan, selain berzikir kita jangan melupakan aktivitas paling penting dalam meningkatkan rezeki seseorang yaitu SHOLAT . Meski pada kenyataannya ada beberapa yang sudah sholat itu rezekinya belum meningkat, hal itu bisa dilihat dari caranya sholat.

“Mungkin sholatnya belum khusyuk “. Jadi harus terus belajar agar sholatnya bisa lebih khusyuk. Salah satu caranya dengan memahami benar makna bacaan-bacaan sholat,”

Dalam bacaan dalam sholat itu sudah mencakup keseluruhan doa, termasuk doa penderas rezeki terdapat  di dalamnya.

“Cara lain untuk menderaskan rezeki sangat banyak, seperti: memperbanyak infaq, sodaqoh, puasa sunah, shalat sunah, zikir dan amal sholeh lainnya, “ tambahnya.

Terhadap orang-orang yang datang kepada beliau dengan hajat tertentu, beliau menyarankan agar para pasiennya, berkhalwat (menyendiri) yang diisi dengan puasa disertai dengan wiridan tertentu.

Mereka berpuasa 3 hari, 7 hari dan seterusnya sesuai hajat yang diinginkan. Mereka menetap di pondoknya bersama para santri. Selama berada di pondok, hari-harinya diisi dengan shalat, bertaubat, belajar memahami makna shalat dan malamnya melaksanakan tahajjud dan berzikir.

Usai melaksanakan khalwatnya itu, biasanya diadakan syukuran bersama para santri. Dengan niat yang tulus dan keikhlasan yang tinggi, insya Allah hajat mereka dapat dikabulkan Allah subhanahu wata’ala.

“Pada intinya, manusia itu jangan bodoh sampai menghalalkan segala cara apalagi sampai menyekutukan Tuhan dalam menghadapi kehidupan. Sebab banyak sekali peluang yang bisa diambil untuk menunjang kehidupan ini. Berupayalah agar selalu mendapatkan anugerah dari Allah subhanahu wata’ala,”.

Beliau memang telah membuktikan apa yang dikatakannya. Pondok Pesantren yang dirintisnya sejak puluhan tahun lalu tergolong besar dan megah.

Tetapi uniknya, rumah pribadi beliau justru sederhana. ketika saya bertanya mengapa ? beliau mengungkapkan alasannya bahwa segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini  kelak akan dihisab di akhir zaman.

“Pesantren yang saya bangun itu saya jadikan untuk umat. Siapapun boleh datang untuk belajar atau menetap di sana. Semata-mata untuk kemaslahatan umat. Sedangkan rumah pribadi yang saya tempati, kelak akan dihisab di akhir zaman. Andaikata saya bangun rumah ini mewah, maka penghisaban terhadap diri saya akan jauh lebih berat. Saya tidak menginginkan itu,”Kata beliau sembari tersenyum.

                  Semoga apa yang saya ceritakan diatas dapat kita ambil hikmahnya agar selalu seimbang antara usaha dan doa, sehingga terkabul apa – apa yang kita niat dan hajatkan. Aamiin ya Robbal ‘Aalamiin.

Konsultan Spiritual dan Supranatural anda